![]() |
JAKARTA, KOMPAS — Praktik radikalisasi seolah mampu berjalan mulus melalui media sosial karena kurangnya narasi tandingan terhadap berbagai gagasan dalam ajaran Islam yang disalahgunakan oleh sekelompok oknum untuk memecah belah bangsa. Para santri, yang memiliki banyak referensi terkait ilmu agama, diharapkan agar lebih aktif menentang narasi-narasi tersebut melalui narasi tandingan.